Persiapan Indonesia Menuju Teknologi 5G
Jakarta, Dekannews- Belum lama ini perusahaan telekomunikasi Indosat Ooredoo mengumumkan rencananya untuk bersiap membangun teknologi 5G.
Menurut Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kominfo, Ismail, persiapan membangun teknologi juga harus dilihat monetisasinya.
"Siap-siap membangun teknologi 5G itu sifatnya harus, tapi kita juga harus melihat monetisasinya. Membangun investasi baru harus pada waktu yang tepat, yang memiliki prospek untuk bisa menguntungkan investor," ujarnya di Jakarta, Rabu (27/3/2019).
Perusahaan telekomunikasi harus membangun teknologi jaringan generasi kelima yang berkesinambungan dengan industri 4.0. Fokusnya bukan lagi untuk konsumen yang menggunakan mobile broadband seperti saat ini.
Membangun teknologi 5G membutuhkan biaya yang sangat besar. Harus ada pemilihan area yang tepat agar perusahaan tidak merugi. Ismail memberi contoh kawasan industri. Di sana jaringan 5G bisa mengubah mereka menjadi smart factory.
"Kawasan industri itu butuh sekali dengan jaringan yang bisa mendukung industri 4.0. Jadi bisa bangun di situ, tepat sasaran," ujarnya.
Persiapan pembangunan teknologi 5G juga harus didukung dengan faktor-faktor lainnya, dari sumber daya manusia hingga tulang punggung jaringan. Tepat rasanya jika perusahaan telekomunikasi sudah menyiapkan teknologinya sedari dini.
Meski begitu, Ismail tidak bisa memastikan kapan jaringan 5G sudah bisa digunakan. Menurutnya, itu kembali ke perusahaan-perusahaan telekomunikasi. Pemerintah sendiri tengah menyiapkan frekuensi, standarisasi dan teknologi. Ekosistem yang akan dipilih adalah ekosistem yang standarisasinya sudah siap, sehingga diharapkan dapat menekan biaya. (Sumber: Viva)